Tampilkan postingan dengan label ontel lagi pinter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ontel lagi pinter. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 November 2011

Sebuah Puisi Absurd


            Apa yang kita miliki sekarang, seperti makanan di restoran prasmanan yang tidak akan habis sebanyak apapun kita mengkonsumsinya
            Apa yang kita miliki sekarang, seperti platyhalmintes yang akan terus tumbuh berapa kalipun kita memotongnya
            Apa yang kita miliki sekarang, seperti binatang rabies yang akan menggigit semua yang mengganggunya
            Apa yang kita miliki sekarang, seperti sinetron yang mempunyai sejuta episode dan beribu season
            Apa yang kita miliki sekarang, seperti kotoran binatang yang dengan mudah menarik perhatian sejuta makhluk yang ada didekatnya
            Apa yang kita miliki sekarang seperti keringat dan tukang becak yang saling melengkapi dan tidak terpisahkan
           Apa yang kita miliki sekarang adalah sebuah hal absurd yang kita sebut CINTA

Selasa, 06 September 2011

Lo, Gue, END....!!!!!

Banyak orang bilang nulis blog harus berdasarkan apa yang kita rasain sekarang. Kalo gitu, gue mau cerita tentang hal yang paling bisa buat orang diam beribu bahaya (ceileh, bahasa kalee... ). Bukan, bukan beol dicelana, tapi.... putus cinta. Ya, gue lagi putus cinta, hal yang paling bisa buat gue ngais-ngais tanah.

Gue bukan orang yang suka musuhan sama mantan gue, gue udah punya banyak musuh ngapain nambahin lagi. Gue juga bukan tipe orang yang nangis semalaman waktu abis putus, Indonesia udah sering banjir, ngapain gue nambah penderitaan negeri ini. Gue lebih suka pergi ke tempat yang ramai, abis itu merenung sambil liat orang yang lewat. Sama kaya kemarin malem. Gue ngeliatin orang-orang di alun-alun kota sambil ditemani es kelapa muda dan lagu dari hape gue.

Memang, perjuangan melawan cinta sama aja kaya perjuangan melawan ingatan. Kenangan gue sama si dia berjalan kembali di otak seperti flashback yang sangat cepat. Gue coba ngelupain itu semua dengan ngeliat sekeliling. Tapi sialnya, gue salah milih tempat. Kemanapun gue melihat pasti ada pemandangan orang lagi pacaran. Gue coba fokus ke lagu yang dimainin di hape, 

Cause you and I both loved
What you and I spoke of
And others just read of
Others only read of the love, the love that I love.
( Jason Mraz - You and I both )

"Sialan, kenapa harus lagu ini".

Alhasil, Ingatan-ingatan gue + Orang pacaran + Lagunya Jason Mraz = gue jadi pingin lompat dari gedung dinas agama. Kenapa harus dinas agama? Biar gue gak dapet dosa.

Gue liat hape gue. 1 New Unread Message. Ternyata dari dia. Isinya? Terlalu penting untuk dipostkan di blog rusak ini. Gue liat hape gue lagi. Gue pencet tombol delete. Gue merenung... Lama... Mungkin semua ini gak harus gue lupakan. Mungkin semua ini hanya harus dikunci rapat-rapat di ingatan gue, sehingga 10 atau 20 tahun lagi, gue bisa mengingatnya lagi sambil tersenyum. 

Mungkin benar kata raditya dika,  
Setiap elemen-elemen dalam semesta ini mempertemukan kita ke jalan yang kita ambil. Apa ini semua sudah diatur, atau kita membuat ilusi bahwa sesungguhnya kita bisa mengatur ini? Apakah, perpisahan juga sudah diatur rapi? Ya, itu pertanyaannya, jika pertemuan seseorang direncanakan oleh “nasib” apakah perpisahan juga seperti itu? Dan jika iya, siapa yang bisa disalahkan?


 Semoga dengan terhapusnya pesan ini, aku udah mulai bisa melupakanmu.....



Salam sayang...
Reza "Ontel"

Sabtu, 20 Agustus 2011

Posting Ini Hanya Untukmu...

Hubungan kita diibaratkan seperti dua kapal yang saling berhadapan. Saat jauh, kita saling mengirimkan sinyal satu sama lain untuk membuat kita mengerti bahwa kita ada disini, saling menatap satu sama lain. Terus mengirim sinyal sampai kita benar-benar dekat. Tetapi saat kita  sudah dalam jarak yang amat dekat, kita hanya diam. Diam sambil berfikir, apa yang akan kita lakukan nanti. Sampai akhirnya kita berpapasan. Berdampingan satu sama lain. Tetapi kita tidak mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan menoleh saja tidak. Padahal kita tahu, kita saling berdampingan. Sampai akhirnya kita saling meninggalkan satu sama lain. Saling menjauh, terus menjauh dan menjauh. Sampai akhirnya, dirimu lenyap ditelan kegelapan. Andai saja kita bisa berputar balik. Tapi sayangnya tidak bisa. Kita, atau paling tidak aku, menyesal dan mulai berfikir. Kenapa kita tidak bertabrakan saat itu...

Posting ini hanya untukmu...
Semoga lain kali kita bisa bertabrakan...


Salam sayang...
Reza"Ontel"
 

Reza Effendi's Blog Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo