Banyak orang bilang nulis blog harus berdasarkan apa yang kita rasain sekarang. Kalo gitu, gue mau cerita tentang hal yang paling bisa buat orang diam beribu bahaya (ceileh, bahasa kalee... ). Bukan, bukan beol dicelana, tapi.... putus cinta. Ya, gue lagi putus cinta, hal yang paling bisa buat gue ngais-ngais tanah.
Gue bukan orang yang suka musuhan sama mantan gue, gue udah punya banyak musuh ngapain nambahin lagi. Gue juga bukan tipe orang yang nangis semalaman waktu abis putus, Indonesia udah sering banjir, ngapain gue nambah penderitaan negeri ini. Gue lebih suka pergi ke tempat yang ramai, abis itu merenung sambil liat orang yang lewat. Sama kaya kemarin malem. Gue ngeliatin orang-orang di alun-alun kota sambil ditemani es kelapa muda dan lagu dari hape gue.
Memang, perjuangan melawan cinta sama aja kaya perjuangan melawan ingatan. Kenangan gue sama si dia berjalan kembali di otak seperti flashback yang sangat cepat. Gue coba ngelupain itu semua dengan ngeliat sekeliling. Tapi sialnya, gue salah milih tempat. Kemanapun gue melihat pasti ada pemandangan orang lagi pacaran. Gue coba fokus ke lagu yang dimainin di hape,
Cause you and I both loved
What you and I spoke of
And others just read of
Others only read of the love, the love that I love.
What you and I spoke of
And others just read of
Others only read of the love, the love that I love.
( Jason Mraz - You and I both )
"Sialan, kenapa harus lagu ini".
Alhasil, Ingatan-ingatan gue + Orang pacaran + Lagunya Jason Mraz = gue jadi pingin lompat dari gedung dinas agama. Kenapa harus dinas agama? Biar gue gak dapet dosa.
Gue liat hape gue. 1 New Unread Message. Ternyata dari dia. Isinya? Terlalu penting untuk dipostkan di blog rusak ini. Gue liat hape gue lagi. Gue pencet tombol delete. Gue merenung... Lama... Mungkin semua ini gak harus gue lupakan. Mungkin semua ini hanya harus dikunci rapat-rapat di ingatan gue, sehingga 10 atau 20 tahun lagi, gue bisa mengingatnya lagi sambil tersenyum.
Mungkin benar kata raditya dika,
0 komentar:
Posting Komentar